Senin, 01 Desember 2008

Sukacita "Joyfullness"

Sukacita itu merupakan refleksi kecerahan rohani dengan wajah berseri yang terjadi karena mengalami fellowsip penuh dengan Tuhan


D E F I N I S I

Dalam bahasa Ibrani yang utama, kata sukacita disebut Simchah, yang berasal dari kata dasar Samach, yang diterjemahkan menjadi, meriangkan, bersukacita, menjadi atau membuat bahagia. Di dalam kitab suci, ada ayat-ayat yang berhubungan dengan kata sukacita ini, diantaranya adalah bersukacita Fil.4:4, bersukacita dan bergembira Mat.5:12, bergembiralah, (delight) Maz.37:4 dan berbahagialah,(blessed) yang maksudnya berbahagia dengan roh yang berlimpah. Maz.1:1


BAGAIMANA BISA SUKACITA TINGGAL BERSAMA-SAMA DUKACITA?

Paulus telah menyatakan dia memiliki beratnya dan panjangnya derita di dalam hati terhadap mereka yang menolak untuk mempercayai serta hidup di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, namun pada waktu yang bersamaan, ia memiliki sukacita yang berkesinambungan karena orang-orang yang tersambung dengan Sorga. Lihat,Rom.9:2, Fil.4:1

Dia juga bersaksi tentang keduanya di dalam ayat berikut ini, ‘Sebagai orang berdukacita, namun selalu bersukacita. 2 Kor.6:10

Adalah sangat mungkin kita dalam duka namun beroleh sukacita di dalam waktu yang bersamaan, karena sukacita yang dimaksud adalah sukacita yang berasal dari ekspresi roh kita, sedangkan dukacita itu sendiri merupakan ekspresi dari jiwa kita. Dukacita demikian tentu bisa berdampak juga terhadap roh kita sehingga akhirnya menjadikan roh yang menderita apabila kita tidak menanggapi situasi ini dengan benar, maka karakter yang diberikan oleh hidup Kristus di dalam kita perlu menangkalnya.


UPAH DARI SUKACITA

Upah dari sukacita roh akan berdampak pada perkara jasmani, jiwani dan rohani tentunya. Dalam kehidupan orang yang bersukacita rohani, orang-orang sekutunya akan mengalami sukacita juga karena sukacita itu bisa menular!

Sukacita pada dasarnya merangsang keluarnya beragam hormone di dalam tubuh yang menguatkan dan menguntungkan bagi tubuh manusia.

  • Sukacita itu adalah kekuatan kita. Neh.8:10
  • Sukacita itu adalah obat kesehatan kita. Ams.17:22
  • Sukacita itu cahaya untuk wajah kita. Ams.15:13

APA YANG MENGHASILKAN OLEH SUKACITA?

  1. Keselamatan kekal kita. Sumber sukacita terbesar adalah keselamatan yang diberikan Tuhan kepada kita oleh penebusanNya di atas kayu salib. Tuhan menekankan pokok ini kepada murid-muridNya saat Ia berkata: ‘Jangan bersukacita oleh karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di Sorga’ Luk.10:20 Namun sayang, sukacita karena keselamatan kita dapat menurun bahkan lenyap bila kita masih menyetujui dosa menerobos lagi di dalam hidup kita. Jadi Daud berdoa:’ Bangkitkanlah kegirangan yang ada padaku. Berikanlah aku roh yang rela’ Maz.51:12
  2. Suara batin yang baik. Karena sukacita itu dating dari hasil fellowship dengan Tuhan, segala hal yang menghalangi fellowship itulah yang menurunkan sukacita yang terjadi. Dosa yang tak mau dibereskan dan kejahatan akan menghancurkan hubungan karena perbuatan yang jahat adalah perkara kegelapan yang dilakukan di dalam kegelapan. Allah itu sendiri adalah terang dan sama sekali tidak memiliki kegelapan. ‘Tetapi jika kita hidup di dalam terang, sebagaimana Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang akan yang lain, dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita daripada segala dosa.’1 Yoh.1:7 Berdasarkan dari kebenaran ini, Paulus menulis,’ Inilah yang kami megahkan/rejoicing, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami’ 2 Kor.1:12
  3. Aturan Firman Tuhan. Aturan yang dimaksud adalah peranan kita yang mengaplikasikan Nya dalam praktek hidup sehari-hari dari hukum Allah. Saat Daud dan enam ratus orang-orangnya mengejar serta mengalahkan orang Amalek yang menawan keluarga dan harta milik mereka, mereka kembali dengan memboyong kembali semuanya tanpa ada yang hilang bahkan ditambah dengan kelimpahan yang hebat dari hasil jarahan. Ada orang-orang yang telah ikut menjarah ini berkata kepada Daud agar mereka yang kelelahan dan berhenti ditengah jalan, hanya akan mendapat harta mereka serta keluarga saja tanpa beroleh hasil jarahan, namun Daud mejawab mereka bahwa mereka yang telah tertinggal akan mendapat bagian yang sama dengan mereka yang maju berjuang sampai tuntas. Dan aturan yang diberikan oleh Daud ini menjadi satu aturan turun temurun di Israel. (1 Sam.30:24-25) Aturan yang dijalankan berdarankan tuntunan dari Sang Kebenaran akan membuat hati kita bersuka: ‘Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati’ (Maz.19:8)
  4. Perintah-perintah Tuhan. Seluruh hukum digenapi saat kita mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Tuhan kita telah mengingatkan kita untuk tetap bersukacita oleh karena memelihara printah-perintahnya: ’Sebagaimana Bapa telah mengasihi Aku, maka Akupun mengasihi kamu. Tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasihKu itu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya’ Yoh.15:9-13. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hatiu; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya’ Maz.19:8
  5. Rhema dari Alkitab. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa Alkitab itu isinya keseluruhan diinspirasikan oleh Allah yang sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Oleh karena itulah Roh Allah membimbing setiap orang percaya kepada setiap isi di dalamnya yang mempunyai kekhususan tuntunan dalam setiap situasi dan keadaan. Sabgai rhema Ia terukir di dalam batin dan menjadi satu di dalam hidup kita serta memproduksi sukacita yang khusus. ‘Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataanMu, aku menikmatinya; firmanMu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab namaMu telah diserukan atasku, ya Tuhan, Allah semesta alam’ Yer.15:16 Rasul Yohanes juga membenarkan adanya sukacita yang datang karena kita menerima rhema “Jika engkau tinggal di dalam Aku dan firmanKu (rhema) tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu….semua ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” Yoh.15:7,11
  6. Memberi jawaban yang bijak. Kata-kata yang diucapkan orang benar itu amat berkuasa! Seperti tercantum dalam Ams.18:21 bahwa Hidup dan mati dikuasai oleh lidah. Saat kita mengucapkan kata-kata yang melukai orang lain ataupun berkata-kata secara tidak efektif mengungkapkan kebenaran, selayaknya kita berduka dan menyesal! Bagaimanapun jua, saat kita memberikan jawaban yang bijak dan menolong, tentulah sukacita akan terasa ada di dalam jiwa kita. “Siapa memberi jawaban yang tepat mengecup bibir” Ams.24:26 “Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! Ams.15:23 “Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan” Ams.16:23
  7. Saat terjadinya aniaya. Cobaan berat yang kebanyakan orang yang dapat menimbulkan takut serta beragam orang bereaksi karena ketakutannya itu sebenarnya cobaan dimanfaatkan Tuhan menjadi sumber sukacita baru. Tuhan Yesus berkata,” Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di Sorga” Mat.5:11-12 Lebih lanjut Yakobus memberi kesaksian terhadap kebenaran yang satu ini:” Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh ke pelbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan” Yak.1:2-3 Petrus juga menjelaskan bagaimana penderitaan menghasilkan sukacita: Saat engkau menderita,” Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu terima dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya” 1 Pet.4:13
  8. Pertumbuhan rohani murid murid. Tujuan hidup kita di muka bumi ini setidaknya membuat sebanyak mungkin Kristus tinggal di dalam hidup mereka, serta dengan pertumbuhan rohani yang sepatutnya mencapai kepenuhan Kristus dan atau kedewasaan penuh. Lihat saja, Kol.1:28-29 “ Bagi Dialah yang kami beritakan, apabila tiap tiap orang kami nasihati dan tiap tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kepergumulkan dengan segala tenaga, sesuai dengan kuasaNya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku” Mat.28:19,20 “ Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.” Dalam perkara ini, tentu saja diperlukan suatu usaha yang besar. Namun bagaimanapun upahnya tentulah sukacita besar menanti. :”Mereka yang menabur dengan airmata, akan menuai dengan sorak sorai” Maz.126:5 Paulus menyatakan kepada mereka yang ia menangkan bagi Kristus, “Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu” Gal.4:19. “Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatanganNya, kalau bukan kamu? 1 Tes.2:19. Yohanes menyatakan,”Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran” 3 Yoh.4
  9. Kuasa Roh Kudus. Pada waktu kita meresponi kelemahan kita, cela/noda diri sendiri, segala kewajiban kita, aniaya serta kesengsaraan kita dengan bersyukur kepadaNya, bersukacita dan saat keperluan mendesak kita berseru kepada namaNya tentulah Allah mencurahkan RohNya yang Kudus itu. 2 Kor.12:8-9,”Tentang hal itu, sudah tiga kali aku berseru kepada Tuhan, supaya utusan iblis itu undur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku:”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu…” 1 Pet.4:14. Kuasa Roh Kudus memulainya dengan kasih dan sukacita.”Tetapi buah Roh adalah: kasih, sukacita…” Gal.5:22
  10. Kepercayaan melakukan segala pekerjaan dengan baik. Dengan kuasa Roh Kudus, Allah melaksanakan perbuatan ajaib dan besar , yang membawa kita dalam sukacitaNya. Yer.33:3 “Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjannya sendiri, maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain” Gal.6:4 Pokok sukacita untuk setiap kita yang percaya adalah perjumpaan dengan Tuhan itu sendiri diakhir hidupnya dan mendengar DIA berkata”Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaKu yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara yang kecil, Aku akan memberukan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu” Mat.25:21

LANGKAH-LANGKAH MENGALAMI SUKACITA

Kitab Suci berisi sembilan perintah yang nyata, bila kita ikuti sungguh-sungguh akan menyebabkan hati kita dipenuhi oleh sukacitaNya. Ini dapat kita temukan di dalam 1 Taw.16:8-11 ataupun di dalam Maz.105:1-4

  • Bersyukurlah kepada Tuhan! Respon pertama dalam segala sesuatu kita hadapi adalah bersyukur kepada Bapa Sorgawi. Itulah yang dikehendaki Allah terhadap semua orang percaya. 1 Tes.5:18 Kita diajarkan bersyukur kepadaNya, karena: 1). Segala sesuatu berasal dari DIA Ayb.1:21; Mat.10:29 2). Segala jadi demi kebaikan kita. Rom.8:28 3). Segala sesuatu terjadi itu supaya kita menjadi serupa Kristus. Rom.8:29 4).Kesukaran dan kedukaan supaya dapat menemukan jalan-jalannya Allah. Maz.119:71

  • Serukanlah NamaNya! Kesedihan dan kekecewaan seringkali merupakan hasil dari suatu usaha menghidupi kehidupan kekristenan dengan kekuatan sendiri. Sukacita itu sendiri mulai terjadi saat kita mulai mengetahui bahwa hanya Allah yang bekerja melalui kita dan memberikan kita kerinduan dan kekuatan untuk melaksanakan kehendakNya. Fil.2:13 “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya” Kecenderungan hidup natural kita ini sangat bergantung pada kekuatan kita sendiri dan lupa bahwa kita sangat memerlukan Tuhan. Maka jangan heran jika Allah menempatkan kita dalam situasi diluar batas kemampuan manusiawi kita sehingga diharapkan kita berseru kepadaNya dan mengalami pertolongan-Nya dengan kuasa RohNya di dalam dan melalui kita.. Paulus mengatakan bahwa ia sampai pada titik ketidakberdayaan dan mengalami kuasa Tuhan. 2 Kor.12:10 Cara terbaik mengekspresikan kelemahan dan ketergantungan kepada Allah adalah berseru kepadaNya. Inilah yang Allah tantang kita untuk melakukannya.:”Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” Maz.50:15 Hal inipun dikuatkan oleh nabi Yeremia di dalam pasal tiga puluh tiga ayat tiga:”Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui”

  • Perkenalkanlah perbuatanNya diantara bangsa bangsa. Di saat kita berseru kepada Tuhan dengan sikap penyerahan total kepada kehendakNya serta ketergantungan penuh dan KUasa dan penyediaanNya, tentulah Ia akan meresponi kita. Maka kemudian tanggung jawab kita untuk memperkenalkan keajaiban dan kedahsyatanNya. Kita bersukacita atas jawabanNya namun bangsa-bangsa akan bersukacita apabila kita menjadi saluran Allah bagi bangsa ini.

  • Bernyanyilah, bermazmurlah bagiNya. Bernyanyi dan bermazmur itu sangat pribadi dalam berekspresi apa yang sedang terjadi di dalam diri kita. Karena ada Allah yang meresponi seruan kita dengan kedahsyatanNya, maka kita berekspresi dalam bersukacita dalam memuji dan bermazmur bagiNya. Seperti yang dipraktekan oleh Daud, kita diperintahkan untuk penuh oleh Roh Kudus, berkata-kata dalam mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersorak dengan segenap hati. Ef.5:18 Ketahuilah orang yang bersukacita itu, orang yang bernyanyi!

  • Percakapkanlah segala perbuatanNya yang ajaib. Ada banyak percakapan kita itu seputar orang dan kejadian-kejadian disekeliling kita yang kita sukai. Namun sekarang Tuhan mau agar kita makin sadar Allah mau kita mjempercakapkan apa saja yang kita lihat Dia kerjakan bagi kita, DEKLARASIKANLAH dengan ucapan-ucapan lantang kita.

  • Bermegahlah di dalam namaNya yang kudus. Ada banyak sebutan yang dipakai oleh umat Israel kepada Allah, yang masing masing merepresentasikan aspek kehidupan kepada manusia. Namun nama Tuhan Yesus memberikan penekanan pada kepribadian Tuhan. Jadi saat kita menggunakan namaNya dalam bertindak, berkata-kata dan seterusnya, kita sedang mewakiliNya di muka bumi ini. Jadi apa saja yang kita lakukan hendaknya disadari bahwa itu menyangkut kemegahan Tuhan di muka bumi ini.

  • Bersukahati kita yang mencari Tuhan. Sebagaimana telah disebutkan bahwa cobaan dan ujian dirancang untuk sukacita kita. Kiranya ini dapat memotovasi kita semakin mencari Dia sebab di hadiratNya itu penuh sukacita! Maz.16:11 Hal pertama yang diperlukan dalam mencari Tuhan adalah kita melakukannya dengan sepenuh hati.. “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” Yer.29:13 Saat Allah memeiliki kesegenapan hati kita, Dialah yang mengisinya dengan sukacitaNya. Tuhan tidak akan menahankan kebaikan dari orang yang hidup tak bercela. Maz.84:11

  • Carilah Tuhan dan kekuatanNya! Waktu yang paling berharga mencari Tuhan adalah justru saat cobaan dan ujian menerpa. Kita boleh meminta hikmat guna membedakan keuntungan beragam ujian yang kita boleh syukuri kepada Tuhan atas semuanya itu. Sukacita yang dihasilkan tentunya akan sangat mengokohkan kita, karena “ Sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu” Neh.8:10

  • Carilah wajah-Nya selalu. Mencari wajah Tuhan boleh jadi terhambat saat ada dosa ataupun kejahatan yang menyebabkan Ia menyembunyikan wajah-Nya dari kita.(Yes.59:2) atau meyebabkan kita tidak mau mencari wajah-Nya.. Sebagaimana wajah-Nya memancarkan cahaya atas kita, wajah kitapun akan memancarkan cahaya-Nya yang akan menerangi orang lain disekeliling kita. Ini adalah intisari dari sukacita itu, memancarkan sesuatu. “Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu diantara segala bangsa. Maz.67:1-2

Evaluasi pribadi perihal sukacita.

  • Adakah orang melihat cahaya dari wajahku ini?
  • Berserukah aku kepada Tuhan saat aku dalam kesusahan besar?
  • Berserukah aku kepada Tuhan serta mengalami perbuatan-Nya saat Ia merespon seruan kita?
  • Adakah aku berbagi sukacita dengan sesama sebisaku?
  • Adakah aku menikmati saat saat kelimpahan dengan sepenuh hati bersekutu dengan Tuhan?
  • Ingatkah, apa saja janji Tuhan yang spesifik untukku?
  • Bersyukurkah aku kepada Tuhan atas segala cobaan yang menimpa aku selama ini?
  • Adakah hidupku ini mewariskan kehidupan Kristus kepada sesamaku?
  • Adakah aku mengerjakan segala pekerjaan yang menjadi tanggung jawabku dengan sepenuh hati, tanpa diperbandingkan dengan uang yang kuperoleh?

Minggu, 02 November 2008

Berdaya Guna "Resourcefulness"

Berdaya guna itu adalah meningkatkan asset melalui nilai-nilai yang tidak dilihat bahkan diabaikan orang lain


DEFINISI

Menemukan cara praktis untuk memanfaatkan sumber daya yang diremehkan orang lain

Adalah merupakan suatu kekayaan apabila kita membutuhkan sesuatu sebagai asset dan itu tersedia pada saat kita membutuhkannya. Didalam Alkitab Pendaya guna itu digambarkan sebagai orang yang sedang mengumpulkan. “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya” (Ams.13:11) Dalam bahasa KJV Harta yang didapat dengan kesia-siaan akan berkurang, tapi dia yang mengumpulkan dengan bekerja akan bertambah. Perkataan mengumpulkan disini qabath yang berarti memegang, mengerti. Kata Mengumpulkan dari bahasa Ibrani lainnya adalah ‘agar yang berarti menuai. “Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi, siapa tidur pada waktu panen membuat malu” (Ams.10:5)


KEPENTINGANNYA BERDAYA GUNA

Orang yang berdaya guna, akan meningkatkan hasil pendapatannya! Tujuan peningkatan asset kita tidak mesti menjadi timbunan harta berharga bagi kita sendiri, tetapi yang jelas akan ada peningkatan kemampuan memberi kepada sesama. “Supaya kamu senantiasa berkecukupan didalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan” (2 Kor.9:8)

Tuhan kita Yesus memberikan perumpamaan perihal Kerajaan Allah; bagaimanapun juga, itu menjadi keharusan kita mengaplikasikannya di dalam kehidupan kita berkaitan dengan pentingnya pendayagunaan.

“ Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seseorang yang mau bepergian keluar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka, yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan seorang lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.

Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.

Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya, Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat aku beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya, Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab, dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Kemudian datang jugalah hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai ditempat dimana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat dimana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu didalam tanah; Ini, terimalah kepunyaan tuan!, Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai ditempat dimana aku tidak menabur dan memungut dari tempat dimana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kau berikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya” ( Mat.25:14-27 )


BAGAIMANA HUKUM MENUAI ITU SANGAT MENEKANKAN PENDAYA GUNAAN

Saat Allah menetapkan hukum, ketetapan dan keadilan untuk bangsa Israel, Ia memperlengkapinya dengan “kesejahteraan social.” Bagaimanapun, pendaya-gunaan menjadi penting bagi setiap program kerja umatNya.

“Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit habis habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik dua kali untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kau tinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah Tuhan, Allahmu” (Im.19:9-10)

“Program Kesejahteraan” inilah yang membuat Naomi serta Ruth terpelihara setelah mereka pulang dari Moab dan memberi kesempatan bagi Boaz bermurah hati.


BAGAIMANA KEHIDUPAN DIPELIHARA MELALUI KEBERDAYA-GUNAAN

  1. Disaat bencana banjir datang. Setelah Allah menetapkan penghukuman seluruh bumi dengan air bah, Allah memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera supaya Nuh beserta keluarganya terpelihara dan juga semua ciptaan yang tak dapat berenang. Sebagai tambahan menyediakan ruang yang dibutuhkan sebagai kandang bagi binatang, Nuh dan keluarganya menunjukkan daya guna mereka menghimpun makanan yang dibutuhkan untuk dapat luput dari bencana yang akan dating itu. “ Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, sari semuanya engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa…dan engkau, bawalah bagimu, apa yang dapat dimakan; kumpulkan itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka” (Kej.6:19,21)
  2. Disaat ada bencana kelaparan. Contoh kedua yang indah tentang pemberdaya-gunaan adalah pada waktu Yusuf telah ada di Mesir. Melalui mimpi, Allah telah memperingatkan Firaun, bahwa akan ada tujuh tahun masa kelimpahan dan tujuh tahun masa kelaparan. Kita lihat bagaimana Yusuf memberikan usulan rancangan agar dapat luput daru bencana yang akan datang itu. “ Mereka harus mengumpulkan bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini, dan dibawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu” (Kej.41:35-36) Orang-orang percaya diinstruksikan untuk berdaya-guna dalam kekurangan sesuatu dari orang-orang kudus. (Rom.12:13) “ Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada jemaat-jemaat yang ada di Galatia. Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu, hendaklah kamu masing-masing-sesuai dengan yang kamu peroleh- menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang” (1 Kor.16:1,2)


KEKUATAN DIBALIK DARI DAYA GUNA

Sebagaimana kekayaan dapat ditingkatkan melalui kebijaksanaan serta kecakapan dalam menghimpunnya, adalah mudah kita meyakinkan diri kitabahwa kita adalah orang yang bertanggung jawab meningkatkan kekayaan tersebut. Jadi, kita mesti terus menerus mengingatkan diri sendiri bahwa itu dari Allah kita” Yang memberikan kekuatan untuk mendapatkan kekayaan” (Ul.8:18)

“ Setiap pemberian yang baik dan setiap anugrah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Yak.1:17)


CARA KERJA TIGA RANGKAP DALAM MENGHIMPUNKAN SUMBER-SUMBER

Allah menggunakan kebutuhan jasmani untuk memotivasi kita memelihara ketergantungan kita kepadaNya. Jadi, Tuhan menginstruksikan kita untuk berdoa,” Berikanlah pada hari ini makanan kami “ (Mat.6:11)

Allah menetapkan tiga rangkap cara untuk mendapatkan sumber jawaban dari doa kita:

  1. Mintalah dan terimalah. Saat kita berdoa meminta atas dasar kebutuhan, yang perlu dicamkan oleh kita bahwa Tuhan telah berjanji menyediakannya bagi kita. Bagaimanapun juga, untuk memperolehnya, kita mesti ambil dua langkah berikut ini,
  2. Mencari serta menemukan. Sekalipun Allah telah memberikan apa yang diminta, kita mesti rajin menyelidiki apa yang sebetulnya telah tersedia itu. Hal ini membutuhkan pandangan, inisiatif dan kreatifitas.
  3. Ketuk dan dibukakan. Saat kita mempercayai bahwa kita telah menemukan apa yang Allah sediakan, kita mesti berhubungan dengan orang-orang yang dilibatkanNya. Dengan menerangkan pada mereka tujuan kita dan bagaimana Allah sebelumnya telah memimpin kita, kita dapat kemudian melihat adakah Allah mempersiapkan hati mereka menggenapi sumber sebagai pendapatan kita.


Banyak orang meminta kepada Allah untuk sesuatu dan telah diberikan, namun mereka tidak mendapatkannya karena melupakan dua langkah berikutnya. Lalu mereka menyimpulkan kalau Allah tidak mendengar atau menjawab doa permohonan mereka.

Padahal Janji Tuhan adalah, “ Mintalah, dan itu akan diberikan kepadamu; carilah, dan kamu akan mendapatkan; ketuklah, dan bagimu pintu akan dibukakan , karena kepada setiap orang yang meminta menerima, dan dia yang mencari mendapat, dan kepada dia yang mengetuk, pintu dibukakan baginya” (Mat.7:7-8)


E V A L U A S I P R I B A D I

  1. Adakah aku memelihara dengan benar segala sumber berkat yang diberikanNya kepadaku?
  2. Apakah Allah berkenan dengan cara aku menggunakan segala berkat yang diberikanNya kepadaku?
  3. Sudahkah aku menyelidiki setiap sumber yang berhargayang orang lain abaikan?
  4. Sebagaimana jumlah asset pribadi meningkat, adakah motif murni didalam aku untuk memberi, atau justru hanya untuk diri sendiri saja?
  5. Sudahkah aku meminta sesuatu kepada Allah dan berharap Dia memberinya kepadaku tanpa perlu aku mencarinya terlebih dahulu serta menemukannya?
  6. Adakah aku sedang meningkatkan nilai-nilai asset-ku, atau adakah itu sudah mulai dimakan oleh penurunan harga karena waktu, atau oleh “ngengat dan karat”?

Minggu, 05 Oktober 2008

Berani "Boldess"

BERANI karena perkataan atau perbuatan saya benar, adil dan baik.

Keberanian itu menyambut segala penderitaan dan tantangan yang datang karena melakukan yang benar dan tepat, Keberanian ini membangkitkan kuasa kasih yang lebih besar.


Definisi

Ada banyak pandangan tentang definisi alkitabiah tentang kata berani, dari kata bahasa Yunani ada tiga kata yang diterjemahkan oleh bahasa kita menjadi berani, yang tiap tiap kata menunjukan aspek penting dan ketegasan pada masing masing kata tersebut dibawah ini :
  • Tharrheo Berani saat menghadapi kematian
  • Pharrhesiazomai Berani berbicara kebenaran !
  • Tolmao Berani menyelesaikan pekerjaan besar bagi Allah.
Keberanian disini tanpa ada rasa takut dan berani bangkit melaksanakan sesuatu / tugas yang Allah percayakan untuk dituntaskan. Saat Allah memerintahkan Yosua supaya menguatkan dan meneguhkan hati atau dengan kata lain supaya ia memiliki keberanian dalam peperangan hidup dan mati !, memiliki keberanian untuk berbicara yang benar terhadap diri sendiri ataupun terhadap bangsanya serta memiliki keberanian dalam melaksanakan proyek Allah yang besar itu.

1. Keberanian dalam menghadapi kematian "Tharrheo"

Semua orang beriman tidak perlu memiliki ketakutan diwaktu menghadapi maut, karena kita memang harus melepaskan tubuh yang fana ini untuk menetap selamanya dengan Allah kita. Mengatasi ketakutan menghadapi maut adalah merupakan salah satu fakta kebenaran untuk maksud Kristus mati bagi kita di atas kayu salib. "Supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut" Ibr.2:14-15

Rasul Paulus adalah seorang yang memiliki keberanian yang terpuji tentang hal ini, dia tanpa gentar menghadapi segala bentuk aniaya, penyiksaan dan penderitaan hebat. Rahasianya tentu saja adalah karena ia memiliki keyakinan yang kokoh bahwa ia tidak akan mati sebelum tugas Bapa diselesaikannya, namunpun demikian ia juga yakin bahwa satu saat ia akan mati yang menghentar dia ada dihadapan hadiratNya yang Kudus dalam kekekalan selama-lamanya.

Paulus menyatakan, "...,bahwa selama kami mendiami tubuh ini kami masih jauh dari Tuhan tetapi hati kami tabah dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan " 2Kor.5:6,8

Paulus benar-benar menimbang dengan cermat manfaat untuk tetap melayani diatas muka bumi ini atau pulang dengan segala keuntungan dari hasil ketaatannya melaksanakan tugas kerajaan Allah. Paulus amat bahagia bila pulang kerumah Bapa di surga, namun ia sadar akan jauh lebih berguna bagi orang-orang kudus dan 'keselamatan' bagi banyak orang apabila ia masih tinggal di muka bumi ini, "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntunganku..."

Allah menjanjikan sesuatu yang pasti bahwa Ia sekali kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita, maka orang yang sangat powerfull dalam melaksanakan segala sesuatu dimuka bumi ini tentunya adalah orang yang sudah tidak takut lagi menghadapi kematian di depan matanya.

Evaluasi seberapa berani aku menghadapi kematian ?

· Sudahkah aku ini mati bagi diri sendiri dan mengiring Yesus ?, adakah aku masih takut menyatakan Kristus ada dalam hidupku kepada orang yang dapat menentukan reputasiku, usahaku, karierku...?

· Penempelakan alkitabiah yang manakah sehingga aku sekarang harus dan ingin mati terhadapnya ?

· Dalam cara bagaimana aku tahu mati bagi diri sendiri dan orang lain tahu Kristus ada didalamku.

2. Keberanian mengatakan kebenaran "Pharrhesiazomai"

Bila keberanian mengalahkan ketakutan saat menghadapi maut datang dari penyelamatan kuasa darahNya Kristus, maka keberanian menyatakan kebenaran datang berdasar dukungan dari orang orang Kerajaan yang mendoakannya sebagai ciri kehidupan tubuh Kristus sehingga Tuhan memberi kekuatan. "berdoalah supaya dengan kebranian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara " Ef.6:19-20,

Saat para Rasul dilarang untuk menyatakan Injil dan berbicara didalam nama Yesus, para rasul menerima kekuatan karena kekuatan jemaat yang mendoakan mereka.'lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba -hambaMu keberanian untuk memberitakan firmanMu..., goyanglah tempat mereka berkumpul dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani, Keberanian menyatakan kebenaran harus dimulai dengan kesadaran yang penuh akan peranan Allah dalam hidup kita.

3. Keberanian menyelesaikan proyek besar Allah "Tolmao".

Saat kita menaklukan rasa takut terhadap kematian dan berani berbicara perihal yang benar kata firman Tuhan, maka sesungguhnya kita telah dilengkapi tolmao atau keberanian yang dimaksud.

Allah kita sanggup melakukan perkara perkara ajaib melalui hidup kita " Mata Tuhan menjelajah seluruh muka bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia " 2Taw.16:9

Sesungguhnya bila kita melakukan perkara-perkara besar, itulah yang potensial akan memahsyurkan Tuhan Allah kita dan KerajaanNya, itu dapat terjadi saat kita mengenal Dia dengan benar serta mengerti sifat dasar Allah kita dengan tujuanNya didalam hidup kita. " tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak, 'do exploit' Dan.11:32



Minggu, 07 September 2008

Arif "Discretion"

"Mengenali dan menghindari kata kata, tindakan dan sikap yang menimbulkan konskwensi atau akibat yang tidak di inginkan "

Arif yang dimaksud adalah menggunakan kebijakan untuk mencegah sikap yang menghancurkan dengan kata kata dan tindakan serta memberikan arahan yang mudah dipahami orang lain serta dapat menginsafkan.

Definisi :
Dalam Alkitab kita ada persamaan kata yang sangat mirip dengan kata discreet "arif", yakni kata Prudent "hati hati" / bijak. Sebagaimana sikap arif itu dapat mencegah situasi yang buruk terjadi, maka demikianlah juga orang yang berhati - hati atau bijak itu dapat memahami sebab akibat dan tindakan-tindakan yang tepat.

"Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia akan tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus lalu celakalah ia " Ams.22:3
sesungguhnya ada beberapa kata Ibrani untuk kata Prudent / bijak ini adalah " aruwm yang dapat berarti cunning / cerdik. Manakala ketika gabungkan dengan motivasi yang dapat disertai pengetahuan yang memadai, seorang yang bijak akan mampu menghindari problema / permasalahan serta dapat membayangkan akibat atau hasil akhir yang akan dicapai.

"orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan " Ams.13:16
"Mengerti jalanya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya sendiri " Ams.14:8

Orang Arif memiliki beberapa ciri sikap yang cerdik.
  • Ketrampilan yang kreatif. "Aku, hikmat tinggal bersama sama dengan kecerdasan dan mendapatkan pengetahuan dan kebijaksanaan " Ams.8:12
  • Pertimbangan yang baik. " orang bijak mengabaikan cemooh / a prudent cover shame " Ams.12:16
  • Hati hati berbicara. " Orang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru nyerukan kebodohannya" Ams.12:23
  • Memiliki inisiatif ketika mempelajari sesuatu. "Hati orang berpengertian memperolah pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan " Ams.18:15
  • Selalu menyelidiki faktanya. "orang tak berpengalaman percaya pada setiap kata, tetapi orang bijak memperhatikan setiap langkahnya" Ams.14:15
  • Mengindahkan teguran. "orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak" Ams15:5
Kepentingan kita menjadi Arif
Kearifan, bila kita dapat tepat menjalankannya tentulah akan menyebabkan kesehatan, kekayaan ataupun hikmat kita dapat terlindungi. " kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau " Ams.2:11

Ada beberapa kata Ibrani yang berbeda untuk menterjemahkan kata Arif disini.
Kata kata ini bersama dengan konteks kalimatnya digunakan, menjelaskan maksud serta penggunaan dalam hidup sehari-hari

1. Kearifan itu mengembangkan serta melatih pengertian dalam batin.
Hati yang paham itu adalah hati yang mendengarkan serta menanggapinya "Hai anakKu, perhatikanlah hikmatKu, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang Kuajarkan supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan, karena bibir perempuan jalang menitikan tetesan madu dari langit langit mulutnya yang lebih licin daripada minyak, tetapi kemudian ia pahit seperti empedu dan tajam seperti pedang bermata dua. Ams.5:1-4
Kata Ibrani untuk ayat diatas "Mezimmah" dapat diartikan rencana jahat atau rencana yang innovatife, jenaka dan penuh pengertian.

2. Kearifan itu membedakan benar dari salah dan mengambil putusan yang tepat.
Seorang yang arif akan tahu sikap, kata kata dan tindakan apa yang benar, bernilai dan adil serta tindakan apa yang sesuai dengan kepribadiannya itu.
" Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya. Sebab ia takkan goyah untuk selama lamanya ; orang benar itu akan diingat selama lamanya. Ia membagikan dan memberikan kepada orang miskin, kebajikannya untuk selamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan Maz.112:5,6,9.
Kata Ibrani untuk ayat diatas "Mishpat" yang berarti mengadili, memutuskan, suatu tindakan memilih kasus.

3. Kearifan itu adalah menghargai dan menggunakan hikmat.
Menghargai sesuatu itu artinya menjaganya, menyukainya serta menikmatinya. " Hai anakKu, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu dan perhiasan bagi lehermu. Maka engkau akan berjalan dijalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk. jikalau engkau berbaring engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak " Ams.3:21-24

4. Kearifan itu mengenali serta merespon dengan benar setiap motivasi orang lain
Mereka yang memiliki motif yang jahat dan menipu dapat kita hindari dengan kearifan kita. Salomo menjadi berhasil serta terkenal karena ia memiliki hikmat, pengertian serta kearifan.

5. Kearifan itu akan membalikan pengetahuan menjadi nasihat yang bijak.
Kitab Amsal mencatat, "Mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata kata bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang orang muda. Ams.1:2-4

6. Kearifan itu mengandung roh hikmat serta berjalan didalamnya.
Yusuf adalah satu contoh orang yang sangat indah berjalan didalam praktek kearifan,. Dia adlah anak yang mendengar dengan penuh perhatian serta patuhi perkataan perkataan bapaknya Yakub, dia dengan penuh kearifan menjawab dan merespon ajakan bujukan isteri Potifar yang dikuasai hawa nafsu. Yusup tetap memelihara kearifannya yang membuat ia berjumpa dengan Firaun, kata Firaun kepada Yusup " Oleh karena Allah telah memebritahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada seorangpun yang berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat, hanya tahta inilah kelebihanku dari padamu. " Kej.41:39-40

7. Kearifan itu akan mampu menguasai emosi yang merusak.
Apabila kita memiliki hikmat dalam memberi nasihat kepada orang lain namun kita gagal mengontrol emosi kita sehingga menjadikan kita takut, frustasi bahkan amarah. " Kearifan seseorang menaklukan amarahnya dan kemuliaanya adalah menghapuskan kesalahan !" Ams.19:11, kearifan disini memakai kata sekel yang berarti "cerdik, hati hati, pengertian".
Kata "kesalahan" dimaksud adalah pemberontakan amoral, hal rohaniah, hal aturan-aturan; kerusuhan atau pelanggaran.
Dalam hal ini, kita dapat dengan arif membedakan mana yang memberontak dibawah komando atau otoritasnya sendiri. "orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain, adalah seperti orang yang menagkap telinga anjing yang sedang berlalu" ikut campurnya orang tersebut akan membuat dia sendiri terluka. Begitupun juga kita tidak boleh marah karena segala perbuatan jahat dan iri hati atas segala kecurangan, karena Tuhanlah yang akan berurusan dengan orang seperti itu. Maz.37:1 " Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia dengan sabar." Kita harus berhenti marah karena akhirnya kitapun akan terjebak menjadi sama dengan orang yang berbuat jahat dan curang itu.

"Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik ; tegakkanlah keadilan di pintu gerbang, dengan demikian Tuhan Allah semesta alam akan menyertai kamu"


Pesan profetik Gembala Sidang Pdt.Tjahjana Hastan
Yosua 9: 3-9

Kisah Yosua dengan orang Gibeon

Yang perlu diperhatikan dalam hidup kita adalah memahami bahwa Tuhan itu telah berjanji kepada kita tentang perkara besar, yang akan memiliki dampak bagi orang2 lain.
Hari ini Tuhan yang mengingatkan kita sebagai orang arif

1.
Orang arif itu hanya mencari perkenanan Tuhan saja, dan bukan mencarinya dari manusia!. Tuhan mengingatkan, bahwa perkenanan datang saat kita tidak pernah menuntut, melainkan menyentuh hatiNya dengan melakukan apa yang dikehendakiNya. Maka, pastikan anda tahu kehendakNya melalui hubungan pribadi dan menangkap firmanNya

2.
Orang arif itu berpikir sebelum bertindak!
Orang dunia setelah kekuatannya tak sanggup menghadapi kita, ia bisa datang dengan tipu muslihat. Maka orang arif sebaiknya sadar, Tuhan ingatkan untuk dengarkan hati nurani, taklukkan keinginan mata, sebab yang terkesan benar belum tentu benar! Jangan bertindak dan berkata gegabah, okey

3. Orang arif bergerak dengan mata tetap terbuka walaupun telah terlihat aman.
Waspadalah setiap saat. Zaman berobah cepat, apa yang kita pikir esok akan cerah bisa saja datang hujan, segala sesuatu bisa berjalan diluar prediksi kita. Namun jika kita selalu waspada dan bukan penuh curiga kepada orang lain. Waspada supaya tidak kecolongan.

4.
Orang arif berikat janji karena dipimpin Tuhan saja!
Adakah hari-hari ini anda rasakan pimpinanNya dalam setiap langkah? Adakah anda pilih betul dengan siapa anda bergaul? Adakah anda pelihara roh yang waspada alias roh yang tajam dan bernyala-nyala? Bukankah Ia mempertemukan anda dengan orang yang telah anda uji untuk saling membangun?
Jadilah orang arif yang masuk kedalam tanah warisan yang dijanjikanNya tanpa kurang sedikitpun.
by. email 18September2008


Perihal pemberontakan umat Israel
tentang k e a r i f a n Bil.14:5-10

Kita semua ada dalam perjalanan iman kita menuju destiny yang telah ditetapkanNya, biarlah kita arif bijaksana menempatkan diri dengan benar, karena sikap, tindakan dan kata-kata kita sangat menentukan hasil akhir perjalanan kita. Sekarang dengarkanlah nasihat Tuhan bagi setiap kita untuk sekarang ini, biarlah itu menjadi wahyu bagi anda yang membaca dan merenungkan serta memperkatakannya, inilah nasihatNya bagi anda :

1. Setiap ada apa-apa, nomor satu carilah Tuhan!
Itu baru orang Arif, jangan tanggapi sesuatu secara emosional. Kita tahu, Allah itu telah menaruhkan RohNya yang Kudus di dalam hidup kita. Kuasailah diri, jadilah tenang supaya engkau bisa berdoa! Itu nasihat rasul Petrus bagi kita. Maz.34:6 berkata, tunjukanlah pandanganmu kepadaNya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu! Musa, begitu ada masalahpun, ia sujud kepada Tuhan
Begitukah anda saat ini? Jangan panik, Tuhanmu dahsyat!

2. Fokuskan perhatian anda pada firmanNya saja. Dia hanya suruh intai tanah Kanaan! Ya lihatlah kesuburannya, hasil tanahnya, gunung dan lembahnya, adakah limpah ternaknya? ... Kenapa lihat raksasanya?! Bukankah Tuhan yang berperang bagi kita? Anda cenderung berkata apa yang anda mau lihat, tapi Tuhan berkata, lihatlah yang Aku suruh saja. Petruspun tenggelam ke dalam air danau karena tiupan angin dan besarnya gelombang, coba lihat terus kepada Tuhan Yesus, tentu lain!
Nah, apakah anda sedang fokus pada perintahNya saja? Orang yang melaksanakan firmanNya tidak akan mundur lagi, tapi menerobos terus!

3. Jangan mau terpengaruh oleh suara mayoritas, tapi ucapkanlah apa yang benar, yang anda percayai. Ingat, suara mayoritas belum tentu benar, apalagi minoritas. Setiap kita dipanggil bukan untuk jadi ekor, bukan? Artinya, kita harus berkata, bersikap dan bertindak berdasarkan apa yang Tuhan perlihatkan dan perdengarkan kepada roh kita. Yosua dan Kaleb mengatakan dengan tegas, bahwa kita akan maju dan menduduki negeri itu!
Anda percaya janji Tuhan? Ekspresikanlah itu.

4. Milikilah cara pandang mereka,"Menghadapi siapapun, Tuhan menyertai aku"
Tentulah kita dapat mengatasi intimidasi yang datang melalui apa yang kita lihat dengan mata dan apa yang kita dengar dengan telinga kita. Jika Tuhan di pihakku, siapakah lawanku? Siapa yang dapat tahan melawan Ker. Israel apabila Tuhan menyertainya? Seorang tentara Israel membuat lari seribu musuh, dan dua orang membuat lari selaksa musuh! Mengapa, karena Tuhan menyertainya.
Tahukah anda, Yang Maha Hebat itu menyertai anda?!

5. Kejarlah perkenanan Tuhan atas hidupmu.
Klo Tuhan sudah tersentuh hatiNya, yang tak dimintapun diberikanNya! Coba baca, Ef.3:20 " Bagi Dia yang mampu memberikan kepada kita jauh lebih dari apa yang kita minta ataupun pikirkan, sesuai dengan kekuatan kuasaNya yang bekerja di dalam kita" Jangan minta belas kasihan orang, bersikap minta iba orang kaya, padahal engkau kaya, bersikap minta iba orang menolong, padahal engkau dijadikan Tuhan sebagai penolong.


Ayo, bangkit! jadi teranglah karena ini waktu perkenanan Tuhan kepadamu.
Ia mau anda bernyala-nyala dan deklarasikan firmanNya dari mulutmu.

Ia membawa anda masuk ke negeri yang di janjikan sebagai warisan, limpah susu dan madu, bertindaklah dengan iman.

by. email 23 September2008



pelajaran "Pribadi Berkarakter Kristus" PBK bulan ke 16
GKRHI Isa Almasih "Ventura Building lt.Basement" Jl. RA Kartini - Cilandak.


Minggu, 03 Agustus 2008

Kreatif "Creativity"

Melakukan pendekatan pada suatu kebutuhan, tugas atau ide dengan perspektif / cara pandang yang baru.

Kreatif itu adalah mengusahakan pikiran-pikiran berhikmat, perkataan-perkataan bijak dan tindakan-tindakan trampil dalam menyelesaikan kehendak Allah di dalam hidup kita.

Definisi :
kata kreatif dalam bahasa Ibrani adalah 'bara' yang berarti 'membentuk, merupakan, menampilkan', kata bara ini dipakai dalam mendefinisikan penciptaan Allah atas manusia Kej.1:27.
Kata Yatsar digunakan di dalam Kej.2:7 saat Allah membentuk manusia dari debu dan tanah. Yatsar menjelaskan tindakan seorang membentuk sesuatu untuk tujuan khusus.

Kreatifitas bukan hanya diperlukan pada saat membuat sesuatu, tetapi diperlukan pada waktu merencanakan. Dua kata berikut ini menegaskan adanya kualitas dalam berkreatifitas :

Pandai, kata pandai ini merupakan kombinasi dari ketrampilan, daya cipta, kepintaran dan kreatifitas. Esau adalah pemburu yang pandai, Daud adalah pemetik harpa yang pandai dan Daniel adalah seorang yang pandai dalam berhikmat serta pengetahuan.

Cerdik, Kecerdikan disini mengandung kemampuan dalam hal berstrategi untuk mencapai sasaran dengan menggunakan kearifan dan kebijakan dalam mengerjakan apa yang direncanakan.

Mengapa Keratifitas itu sangat penting ?
Perlu dipaham
i bahwa kreatifitas itu menentukan keberhasilan yang akan kita capai dalam hidup kita ini, keberhasilan itu sendiri adalah suatu penggenapan maksud maksud yang Allah buat bagi kita.

Allah Sang Pencipta telah membuat kita ada didalam gambarNya dan telah memberikan kita kapasitas untuk berkreasi dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan baik yang dimaksud supaya Dia bekerja melalui kita. " Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, supaya kita hidup didalamnya " Ef.2:10

Apa Maksud dari Kreatifitas Itu ?
Yang perlu
kita pahami adalah bahwa dasar dari seluruh karakter Kristus yang ada tentunya adalah kasih kemudian cara paling tepat mengekpresikan kasih itu tiada lain adalah melakukan pekerjaan baik. Kreatifitas sangat penting sekali dalam mewujudkan suatu pekerjaan baik yang bekualitas.
  • Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan Rom.12:21
  • Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan kawan kita seiman. Gal.6:10.
  • Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Tit,2:7
  • Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. Tit.3:1
  • Dan biarlah orang orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah. Tit.3:14
  • Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan yang baik. Ibr.10:24
  • Milikilah cara hidup yang baik ditengah-tengah bangsa yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 1Pet.2:12
Dengan apa Kreatifitas diaktifkan ?
Bila pemikiran pemikiran kita didasarkan kepada firmaNya, maka kreatifitas kita akan tertuju kepada maksud-maksud baik, jika pemikiran kita tidak didasarkan pada Firman Tuhan maka kreatifitas kita akan menghasilkan keakuan atau hasil yang jahat.

Sebelum Allah menciptakan dunia, Dia menetapkan didalam kehendakNya sendiri bahwa Dia kan menciptakan manusia, menyediakan Penebus dan menetapkan pekerjaan pekerjaan baik untuk umatNya ikuti. 1Pet.1:19-20; Ef.1:4; Tit 2; Ef.2:10

Adakah Peranan Firman Allah terhadap Kreatifitas ?
Tuhan Yesus berkata, " perkataan yang Kukatakan kepadamu, adalah roh dan hidup ( Yoh.6:63 ), Yesus juga berkata " jikalau kamu tinggal didalam Aku dan firmanKu tinggal didalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya. Yoh.15:7

Bagaimanakan caranya kita meningkatkan kreatifitas ?
Kreatifitas yang kita munculkkan sebetulnya merupakan ekspresi dari hikmat.
"Aku, hikmat tinggal bersama - sama kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan" . Setiap orang percaya, memiliki kesempatan untuk menerima lebih banyak hikmat apabila ia memintanya sungguh2 kepada Allah Bapa.

Apabila kita mau sungguh sungguh meningkatkan kreatifitas kita, bukan sajakita harus memintanya dengan sungguh sungguh namun hendaklah kita berseru kuat kuat kepadaNya. " Ya jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak dan mengejarnya seprti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian " ( Ams.2:3-6)

Sumber kita untuk hikmat tentu saja adalah Firman Allah, semakin kita lebih banyak belajar, mengingat serta merenungkannya , tentu semakin lebih besar dasar tau pondasi kita membangun kreatifitas yang sebenarnya.


pelajaran "Pribadi Berkarakter Kristus" PBK bulan ke 15
GKRHI Isa Almasih "Ventura Building lt.Basement" Jl. RA Kartini - Cilandak.