Menolak Keinginan Yang Salah dan Melakukan Yang Benar
Definisi :
Penguasaan diri dapat berarti berpantang atau kesederhanaan, dalam bahasa Yunani adlah "eqkrateria" yang artinya adalah penahanan diri dan pengontrolan dirinya sendiri. Adalah baik bila seseorang dapat memimpin keinginan ketika menghadapi sesuatu. Pengendalian diri itu merupakan kekuatan yang sangat potensial jika berada dalam pengendalian Roh Kudus.
" Sebagai anggota kerajaan Allah yang mempunyai roh sehat, hendaknya kita dapat mengendalikan diri agar memberi waktu untuk Tuhan berbicara kepada kita ", bagaimana Tuhan dapat berbicara kepada kita jikalau kita selalu mengumbar emosi, hawa nafsu, amarah dan waktu yang kita habiskan untuk kepentingan diri srndiri ???.
Kata lain yang berkaitan dalam Alkitab adalah 'tidak dapat menahan nafsu / incontinence yang diterangkan dalam 2 Tim 3:3 " Tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik "
Kepentingan Utama dari Pengendalian Diri
Pengendalian diri sangat penting dapat diwujudkan oleh setiap kita, anak-anak Kerajaan yang rindu hidup benar dan selalu berkemenangan sehingga dapat memuliakan Tuhan bahkan menerima penghargaan dari Tuhan kita Yesus Kristus. Paulus menjelaskan tentang hal ini dengan menggunakan analogi dari seorang pelari dalam suatu lomba " Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari tetapi hanya seorang saja yang menjadi pemenang ? karena itu berlarilah sebegitu rupa, sehingga kamu memperolehnya.
Kemudian Paulus menekankan nilai nilai abadi dari penguasaan diri dan pengorbanan pribadi demi suatu hasil yang akan diperoleh. "Sebab itu aku tidak akan berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarang memukul tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak " 1 Kor.9:26-27.
Semua kita yang empunya kerinduan memimpin orang orang lain sangat penting dan wajib menguasai dirinya. " Sebab sebagi pengatur rumah Allh, seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah " melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yan baik, bijaksana, adil, saleh dan dapat menguasai diri " Titus 1:7-8.
Bagaimanakah Mengembangkan Penguasaan Diri
1. Bergabung Dalam Keluarga Kerajaan Allah.
Langkah awal Rasul Paulus menaklukan kekuatan nafsu daging adalah sengan menggabungkan dirinya / bersekutu dalam keluarga kerajaan Allah. Saat palus menjadi seorang yang beriman, dia menerima kehadiran Roh Kudus " Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adlah anak Allah " Rom 8:14 Berjalan dalam kepatuhan terhadap tuntunan Roh Kudus tentu akan menghasilkan pnguasaan diri, sebab penguasaan diri itu merupakan karya Roh Kudus " buah Roh adalah kasih, sukacita... penguasaan diri " Gal.5:22-23
2. Mematuhi Pimpinan Roh Kudus
Penguasaan diri sejati itu ada setelah kita mematuhi Roh Kudus " Sebab keinginan daging adalah perseteruan / permusuhan terhadap Allah karena tidak tunduk terhadap hukum Allah, mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah.
3. Mendengarkan Suara Roh.
Dengan tuntunan Roh, Paulus belajar bagaimana menaklukan keinginan keinginan yang salah.
Paulus menyatakan "Jadi saudara saudara, kita adalah orang orang berhutang, tetapi bukan kepada daging supaya hidup menurut daging, sebab jika kamu hidup menurut daging kamu akan mati ; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup " Roma 8:12-13. kata mematikan diatas berasal dari kata thanato yang artinya memang dimatikan !
Instruksi sejenis kepada jemaat Kolose " karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala " Kol.3:5 kata matikan diatas berasal dari nekroo, yang berarti memadamkan atau menaklukan.
Paulus menjelaskan program mematikan dagingnya dalam 1 Kor.9:27 " Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak " kata melatih diatas arti dari kata aslinya ialah menghajar sampai lebam, memukul sedemikian sampai bengkak dan berbaret baret seperti seorang petinju memukul / melatih badanya sendiri. "Amin".
Kuasai dan Kendalikan Dirimu
Cerita ini adalah "kisah nyata" yang pernah terjadi di Amerika.
Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggaannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain.
Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.
Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal.
Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut.
Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata, "Papa, aku minta maaf tentang trukmu." Kemudian, ia bertanya, "tetapi kapan jari- jariku akan tumbuh kembali?"
Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.
Renungkan cerita di atas! Berpikirlah dahulu sebelum kau kehilangan kesabaran kepada seseorang yang kau cintai. Truk dapat diperbaiki, Tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki.
Terlalu sering kita gagal untuk membedakan antara orang dan perbuatannya, kita seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada membalas dendam.
Orang dapat berbuat salah tetapi tindakan yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.
tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan, mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya. Ingatlah jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada waktu untuk mencintainya.
Hal yang paling sulit kita lakukan adalah mengalahkan musuh terbesar kita yaitu diri kita sendiri. Jika kita sudah dapat mengalahkan dan mengendalikan diri kita sendiri, berarti kita sudah mencapai tahap kecerdasan spiritual yang tinggi. Mengalahkan dan mengendalikan diri sendiri bukanlah sebuah peristiwa, tetapi sebuah kebiasaan dan kedisiplinan yang harus kita lakukan setiap hari.
Minggu, 06 Juli 2008
Langganan:
Postingan (Atom)