Selasa, 26 Februari 2008

Inisiatif

Bertindak berdasarkan rhema yang Allah berikan kepada kita di dalam firmanNya

DEFINISI
Inisiatif dapat diekspresikan dengan dua cara: yakni melalui perbuatan dan melalui pikiran. Dalam bahasa Ibrani disebut chasab atau berpikir. Kata tersebut dapat didefinisikan sebagai bagian pemikiran dari inisiatif. Kata itu berarti berencana, berhitung, mereka-reka, imajinasi.
Namun dalam bahasa Yunani, untuk kata mengerjakan, sering dipakai kata poieo, yang yang didefinisikan bagian tindakan dari inisiatif. Kata itu berarti membuat, menghasilkan, menjalankan, membentuk.
Inisiatif itu didasarkan pada iman dari pengenalan akan kehendak Allah melalui rhema firman Tuhan dan pekerjaan yang dijalankan.
Inisiatif yang tidak dihasilkan oleh iman dapat merupakan kejahatan.

MENGAPA INISIATIF ITU BEGITU PENTING
Inisiatif dapat dikatakan sebagai dasar fondasi dari semua karakter yang ditampilkan. Inisiatif merupakan hal pertama yang ada pada Allah untuk mendemonstrasikan kasihNya kepada kita dan seharusnya merupakan kualitas karakter yang mula pertama dimunculkan dalam merespon kasihNya itu. Inisiatiflah yang melihat dan melakukan apa yang perlu dikerjakan sebelum hal itu diminta! Inisiatif dapat bergerak menggunakan kekuatan Allah berupa kasih karunia untuk mencapai kehendakNya, sebagaimana itu dipimpin oleh Roh Kudus.
Sebelum dunia ini terbentuk, Allah berinisiatif menyediakan penebusan bagi kita.
“ Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama dengan darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diriNya pada zaman akhir”
1 Pet.1:18-20
Dia juga mendemonstrasikan inisiatifNya dengan menciptakan langit dan bumi seperti yang tertulis dalam Kej.1:1
Inisiatif sangat dibutuhkan untuk dapat mengembangkan dan mewujudkan karakter-karakter lainnya, entahkah itu bersyukur, mengampuni, kerajinan, ataupun sukacita. Inisiatif juga tentunya penting dalam menggenapi tuntutan isi Alkitab seperti ‘Doa tanpa berkeputusan” “Carilah harta di Surga” “ Kasihilah sesamamu manusia” “ Pergilah sampai ke ujung dunia” dll.

BAGAIMANA INISIATIF DAPAT DIAKTIFKAN
Inisiatif dapat diaktifkan oleh pikiran dan perkataan. Alkitab telah mengajar kita bahwa kuasa ada pada perkataan kita dan pikiran kita.” Sebagaimana dia berpikir dalam hatinya, demikianlah ia” Ams.23:7
“Menaklukkan setiap pikiran untuk taat kepada Kristus” 2 Kor.10:5 “ Hidup atau mati dikuasai oleh lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya” Ams.18:21
Dengan perkataan-perkataan kita, kita dapat melakukan kehendak Allah atau pekerjaan setan. Jadi, “Dengan kata-katamu engkau akan dibenarkan, dan dengan kata-katamu engkau akan dihukumkan” Mat.12:37
Saat Allah membentuk dunia ini, Ia membangkitkan energi penciptaan dengan kata-kata. “Alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat” Ibr.11:3
Firman Allah dicatat dalam penciptaan berbunyi demikan:” Dan Allah berfirman, Jadilah terang; maka terangpun jadi” Kej.1:3 “ Dan berfirmanlah Allah, Jadilah cakrawala ditengah segala air untuk memisahkan air dari air” Kej.1:6 Tercatat delapan kali dituliskan Allah berfirman dan penciptaan terwujud.
Perkataan itu adalah dasar dari suatu inisiatif penebusan yang terjadi. Tuhan kita Yesus itu adalah Sang Firman Allah yang Menghidupkan. “Bermula adalah Firman, dan Firma nada bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah” Yoh.1:1
Allah telah menginisiatifkan keselamatan kita melalui Kata-kata, dan kita menerima keselamatan oleh karena Perkataan. “ Jika engkau mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” Rom.10:9

KAPANKAH INISIATIF MENJADI SUATU K E J A H A T A N
Kita dapat saja melakukan suatu inisiatif untuk melakukan sesuatu yang baik, namunpun demikian dapat juga menjadi suatu pekerjaan kejahatan! Jika kita mau menghindar dari suatu kejahatan, maka kita mesti mengikut Yesus dan mengijinkan Roh Kudus bekerja melalui diri kita memunculkan inisiatif yang kudus dan benar yang akan membawa kita kepada tindakan yang seharusnya.
Adalah Roh Kudus yang membuat kita menerima kasih karunia, berupa kerinduan dan kuasa untuk melakukan kehendakNya.
Adalah Roh Kudus juga yang membimbing kita melalui kebenaran alkitabiah, berupa rhema kedalam hidup kita. Kita dapat mengambil inisiatif berdasarkan rhema tadi serta mengetahui dengan pasti apa-apa yang menjadi kehendakNya.
Janji dalam Yoh.15:7-8; “ Jikalau engkau tinggal didalam Aku, dan firmanKu tinggal didalam kamu, engkau akan meminta apa yang engkau kehendaki dan itu akan dilakukan untukmu. Dalam hal inilah BapaKu dimuliakan, bahwa kamu menghasilkan banyak buah, dan dengan demikian kamu menjadi murid-muridKu”

BAGAIMANA DAUD MENGGAMBARKAN INISIATIF YANG ADA
Daud menulis dalam Maz.37:4,” Bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu”
Dengan kata lain, Tuhan akan menempatkan kerinduanNya didalam hati kita saat kita memberi diri bergembira menyambut Dia. Hal ini sangat penting dipahami untuk bisa memeriksa dengan benar adanya kerinduan dalam diri kita dalam terang firmanNya, serta mengkonfirmasikannya dengan rhema kitab suci.
Kitab suci memberi Daud title yang mengagumkan “seorang yang berkenan di hati Allah” Kis.13:22
Bahkan, sekalipun Daud masih teramat muda, Daud telah mendemonstrasikan suatu inisiatif yang mengherankan. Sebagai seorang penggembala domba, dia telah begitu banyak menggunakan waktunya saat ia menjagai domba-dombanya untuk merenungkan taurat Tuhan siang dan malam serta mengingat hukum-hukum Tuhan, dengan trampil ia menggunakan alat musik harpa memuji-muji kebesaranNya. Ia juga dapat menggunakan umban dengan tepat menghalau binatang buas pemangsa domba peliharaannya.
Semua ini membuat dia menjadi penggembala yang sangat trampil yang dipersiapkan Tuhan menjadi pemimpin bani Israel.
Sebagai raja, ia pernah berinisiatif untuk membangun bait Allah. Perhatikanlah bagaimana inisiatifnya itu dimulai dengan kata-kata:” Raja berkata kepada nabi Nathan, Lihatlah sekarang, aku ini tinggal dalam rumah dari kayu aras, tetapi tabut Allah tinggal dibawah tenda” 2 Sam.7:2 Sekalipun Allah menyatakan bahwa tidak mungkin sebuah rumah menampung diriNya dan Daud tidak ditentukan untuk membangun bait, Tuhan yang menghargai inisiatif Daud menunjuk Salomo diijinkan untuk membangun, namun perhatikanlah bagaimana Daud mengelola semua harta benda jarahan perang dan dipersiapkan sebagai pernyataan kerinduan dan kecintaannya bagi pembangunan sebuah bait yang sangat megah. 1 Taw.29:1-5

BAGAIMANA MENGUJI INISIATIF ADA DI DALAM KITA
Saat para pemimpin kita mulai peduli Allah kita dipermuliakan lebih melalui diri kita serta untuk melakukan segala yang baik terhadap semua orang khususnya mereka yang disebut saudara seiman, kita ada dalam satu posisi yang baik untuk menetapkan inisiatif-inisiatif yang tepat.
Bila kita gagal mengambil inisiatif, akan menjadi sangat penting dipertimbangkan kembali, bagaimana hubungan kita dengan Tuhan dan Roh Kudus sekarang
Sebab kita bisa mendukakan Roh Kudus Allah, dengan tidak mengakui kesalahan atau dosa yang telah diperbuat, kita tidak dapat mendengar bimbinganNya.
Kita mendengarpun, akan gagal mematuhiNya karena kita mendukakan Dia dengan ketidakpatuhan kita. “ Jika kita mengaku segala dosa kita, maka Allah setia dan adil, mengampuni segala dosa kita, dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita” 1 Yoh.1:9

CONTOH-CONTOH INISIATIF DALAM KITAB SUCI
1. Musa berinisiatif membebaskan bani Israel dari perbudakan. Tindakan pertama dia tidaklah benar, namun Allah menghargai tujuannya dan mempersiapkan dirinya menggenapi visinya itu. Kel. 2-3
2. Daud menunjukkan inisiatif sementara ia menjagai domba peliharaan keluarga dengan menggali potensi diri dalam segala aspek yang berguna bagi bangsa dan Tuhan. 1 Sam.17. Maz.78:71-72
3. Naaman mengambil inisiatif dengan mendatangi Eliza demi kesembuhannya. Saat dia mengikuti instruksi yang diberikan oleh sang abdi Allah, ia disembuhkan. 2 Raj.5
4. Nehemia mengambil inisiatif membangun kembali tembok Yerusalem. Neh.1,2
5. Orang muda yang kaya berinisiatif menghampiri Yesus. Luk.18

E V A L U A S I P R I B A D I
1. Adakah aku berinisiatif untuk mencari wajah Allah hari ini?
2. Adakah aku berinisiatif untuk mendapatkan pimpinanNya bagi hidupku melalui pembacaan Alkitab?
3. Adakah inisiatifku untuk mengingat dan merenungkan firmanNya hari ini?
4. Adakah inisiatifku untuk memulihkan hubungan dengan siapa aku bermasalah?
5. Adakah inisiatifku mencegah doa yang terkantuk-kantuk dan ngawur?
6. Apakah ada inisiatif untuk melakukan puasa demi percepatan sesuatu?
7. Adakah inisiatif mempersembahkan sesuatu yang special di hari aku beribadah raya nanti ?
8. Apa partisipasiku terhadap sesuatu yang sedang dilakukan keluarga dan gerejaku?
9. Apalagi inisiatif yang bisa dilakukan untuk kerapihan dan keindahan dalam rumah dan gerejaku?
10. Apa inisiatifku demi visi gerejaku yang kokoh dan berpribadi seperti Kristus itu? Siapa lagi yang bisa kubawa dan kubimbing kedalam hubungan mengalami Kristus?